gunawansetiadi55@gmail.com

Kesehatan mental adalah anugerah yang sering terabaikan di tengah kesibukan hidup. Dalam ajaran Islam, menjaga keseimbangan jiwa sama pentingnya dengan merawat tubuh, karena keduanya saling terhubung dalam mencapai kehidupan yang harmonis. Salah satu cara sederhana namun penuh makna untuk menyehatkan jiwa adalah melalui sedekah. Rasulullah SAW bersabda, “Sedekah itu dapat memadamkan murka Allah dan menjauhkan […]

Dalam kehidupan yang penuh ujian, kesehatan jiwa sering kali terabaikan. Padahal, Rasulullah ﷺ telah memberikan banyak tuntunan agar umatnya menjaga keseimbangan hati dan pikiran. Islam bukan hanya mengatur ibadah, tetapi juga membimbing manusia dalam menjaga kesehatan mental. Sehatnya jiwa berbanding lurus dengan kuatnya iman. Lalu, bagaimana Islam mengajarkan kita untuk merawat kesehatan jiwa? 1. Bersandar

Setelah di rawat di Tirto Jiwo selama 3 bulan, kini sudah kembali sembuh dan bekerja di sebuah toko. Masih minum obat secara teratur

Di sebuah desa kecil, seorang lelaki tua duduk termenung di depan rumahnya. Namanya Pak Hasan. Dahulu, ia seorang guru yang dihormati. Namun, setelah kehilangan istri dan anaknya dalam kecelakaan, pikirannya mulai goyah. Orang-orang mulai menjauhinya, menyebutnya “gila” dengan tatapan penuh kasihan atau bahkan ejekan. Tak jauh dari sana, seorang pemuda bernama Ahmad melihat keadaan Pak

Tirto Jiwo berdiri teguh di atas fondasi kepedulian dan keikhlasan, bukan sekadar mencari keuntungan duniawi. Kami paham bahwa hidup ini terlalu singkat untuk terus menghitung profit, sehingga kami memilih menorehkan kebaikan sebagai investasi abadi. Dengan sepenuh hati, kami melayani mereka yang membutuhkan, karena setiap senyum yang kami hadirkan adalah bentuk pengabdian untuk meraih ridha Allah